Insidensi Penyakit Antraknosayang disebabkan Colletotrichum SP. pada Buah Cabai Rawit: Capsicum Frutescens dan Cabai Besar: Capsicum Annuum
DOI:
https://doi.org/10.59188/jcs.v3i5.704Keywords:
cabai rawit (capsicum frutescens), cabai besar (capsicum annuum), antraknosa, colletotrichum spAbstract
Buah cabai rawit (Capsicum frutescens) dan cabai besar (Capsicum annuum) merupakan produk sayuran buah yang sudah menjadi kebutuhan semua masyarakat dan sekarang ini telah dimanfaatkan dalam bidang industri sehingga permintaan buah cabai terus meningkat. Penyakit antraknosa atau yang dikenal sebagai patek yang disebabkan Colletotrichum sp. merupakan salah satu faktor penyebab penurunan produksi buah cabai. Penelitian ini bertujuan mengetahui insidensi penyakit antraknosa pada buah cabai rawit dan cabai besar di kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon segabai wilayah sentra produksi cabai. Hasil penelitian yang dilakukan secara survei ini menunjukkan bahwa Rata-rata insidensi penyakit antraknosa pada kecamatan Teluk Ambon pada buah cabai rawit yaitu 28% dan pada cabai besar hanya 18%. Insidensi penyakit tertinggi pada buah cabai rawit 41% dan cabai besar 28% di desa Rumahtiga dan terendah terdapat di desa Hunuth Durian Patah yaitu cabai rawit 17% dan cabai besar 10%.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Wilhelmina Rumahlewang
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC-BY-SA). that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.