Identifikasi Cemaran Bakteri Staphylococcus sp. dan Jamur Aspergillus sp. pada Produk Roti untuk Meningkatkan Keamanan Pangan

Authors

  • Angelia Wattimury [email protected]
  • Eunike Andriani Marganingrum Samodra Program Studi Teknologi Rekayasa Pangan, Politeknik Santo Paulus Surakarta
  • Evelyn Ferdian Program Studi Biologi, Fakultas Bioteknologi Universitas Kristen Duta Wacana
  • Tri Yahya Budiarso Program Studi Biologi, Fakultas Bioteknologi Universitas Kristen Duta Wacana
  • Charis Amarantini Program Studi Biologi, Fakultas Bioteknologi Universitas Kristen Duta Wacana

DOI:

https://doi.org/10.59188/jcs.v3i8.838

Keywords:

Roti, Kontaminasi, Staphyloccocus aureus, Aspergillus niger

Abstract

Roti merupakan salah satu produk makanan cepat saji karena sangat mudah didapatkan dan sebagai salah satu bahan makanan pokok yang dikonsumsi secara global. Namun, roti mudah mengalami kerusakan yang dapat disebabkan oleh bakteri dan jamur yang mempengaruhi kesehatan. Penelitian ini bertujuan unutk mengidentifikasi cemaran atau kontaminan bakteri dan jamur pada produk roti. Sampel roti diperoleh dari beberapa kantin sekolah, warung, dan pasar yang berada di Kota Yogyakarta. Dalam mengidentifikasi bakteri dibutuhkan medium Nutrient Agar, Mannitol Salt Agar, dan Baird Parker Agar, sedangkan jamur ditumbuhkan pada medium Malts Extract Agar pada cawan petri. Seleksi koloni bakteri menjadi koloni tunggal dilakukan dengan uji biokimia. Uji konfirmasi bakteri dilakukan dengan API Staph dan uji molukuler dengan gen penanda nuc dan sea menggunakan PCR. Isolat jamur diidentifikasi secara makromorfologi melalui pengamatan bentuk koloni dan mikromorfologi melalui pengamatan sel dengan teknik slide culture. Jenis bakteri yang ditemukan pada sampel yaitu Staphylococcus aureus (teridentifikasi API 52,8%, 97,7%, dan 97,7%). Isolat terduga S. aureus dengan persentase ID 52,8% terdeteksi memiliki gen sea tetapi tidak memiliki gen nuc. Isolat terduga. Jenis jamur yang ditemukan pada sampel yaitu Aspergillus niger.

References

Amin, S. S., Ghozali, T. Z., & Efendi, M. R. S. (2023). Identifikasi Bakteri dari Telapak Tangan dengan Pewarnaan Gram Identification of Bacteria from Palms with Gram Stain. Jurnal Kimia Dan Ilmu Lingkungan, 1(1), 30–35.

Ahmed, O. B., Mashat, B. H. (2014). Prevalence of Classical Enterotoxin Genes in Staphylococcus aureus Isolated from Food Handlers in Makkah City Kitchens. Asian Journal of Science and Technology 5, 727-731.

Badan Standardisasi Nasional (BSN). (2009). SNI 7388, Batas Maksimum Cemaran Mikrobia dalam Pangan. Jakarta.

Biomérieux. (2019). API Staph Identification system for staphylococci, micrococci, and related genera. African J Biomed Res. 2019;1. www.biomerieux.com/techlib. (Di akses pada tanggal 08 Agustus 2024, Pukul 14.30)

Capita R., Calleja, C. A., Moreno, B., Fernandez, M. C. G. (2001). Assessment of Baird-Parker Agar as Screening Test for Determination of Staphylococcus aureus in Poultry Meat. The Journal of Microbiology 39, 4.

Christian M. D. (2019). Triage. Critical care clinics, 35(4), 575–589.

Edwards, W. P. (2007). The Science of Bakery Products. The Royal Society of Chemistry. Cambridge, UK.

Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO). (2011). Global food losses and food waste – Extent, causes and prevention. Rome.

Fitriani, H., N. S. Hartati, dan E. Sudarmonowati. (2019). Evaluation of adaptation and production of three selected cassava (manihot esculenta crantz) in peat land area of central kalimantan. Jurnal ILMU DASAR. 20(2):75.

Garcia, M.V, Bernardi, A. O., & Copetti, M. V. (2019). The fungal problem in bread production: insights of causes, consequences, and control methods. Current Opinion in Food Science, 29(1): 1–6.

Hoegh, S. V., Skov, M. N., Boye, K., Worning, P., Jensen, T. G., Kemp, M. (2014). Variation in the Staphylococcus aureus-specific nuc Gene Can Potentially Lead to Misidentification of Meticillin-Susceptible and -Resistant S. aureus. Journal of Medical Microbiology 63, 1020-1022.

Kourkouta, L., Koukourikos, K., Iliadis, C., Ouzounakis, P., Monios, A., Tsaloglidou, A. (2017). Bread and Health. Journal of Pharmacy and Pharmacology, 5(11).

Marin, S., Ramos, A., Cano-Sancho, G., & Sanchis, V. (2013). Mycotoxins: Occurrence, toxicology, and exposure assessment. Food and Chemical Toxicology, 60, 218–237.

Navi, S. S., Bandyopadhyay, R., Hall, A. J., Bramel-Cox, P. J. (1999). A Pictorial Guide for the Identification of Mold Fungi on Sorghum Grain. Internation Crops Research Institute, India.

Nayak, R., & Jespersen, L. (2022). Development of a framework to capture the maturity of food safety regulatory and enforcement agencies: Insights from a Delphi study. Food Control, 142, Article 109220.

Siegrist, J. (2011). Microbiology Focus: Staphylococcus aureus in the Focus 3.4. Sigma-Aldrich Co., United States.

Silva, D. M., Batista, L. R., Rezende, E. F., Fungaro, M. H. P., Sartori, D., Alves, E. (2011). Identification of Fungi of the Genus Aspergillus Section nigri Using Polyhasic Taxonomy. Brazillian Journal of Microbiology 42, 761-773.

Susca, A., Proctor, R. H., Mule, G., Stea, G., Ritieni, A., Logrieco, A., Moretti, A. (2010). Correlation of Mycotoxin Fumonisin B2 Production and Presence of the Fumonisin Biosynthetic Gene fum8 in Aspergillus niger from Grape. Journal of Agricultural and Food Chemistry 58, 9266-9272.

Syaifuddin. (2017). Identifikasi Jamur Aspergillus sp.Pada Roti Tawar Berdasarkan Masa Sebelum dan Sesudah Kadaluarsa. Karya TuIis Ilmiah.STIKES Insan Cendekia Medika. https://repo.stikesicme-jbg.ac.id (Di akses pada tanggal 02 Agustus 2024, Pukul 20.00).

Downloads

Published

2024-08-26

How to Cite

Wattimury, A., Samodra, E. A. M. ., Ferdian, E. ., Budiarso, T. Y. ., & Amarantini, C. . (2024). Identifikasi Cemaran Bakteri Staphylococcus sp. dan Jamur Aspergillus sp. pada Produk Roti untuk Meningkatkan Keamanan Pangan. Journal of Comprehensive Science (JCS), 3(8), 2474–2482. https://doi.org/10.59188/jcs.v3i8.838