Karakteristik Bentuk dan Makna Cerita Rakyat Moa Hitu Sebagai Cerminan Kebudayaan Masyarakat Dawan

Authors

  • Solita Seniorita Kase Universitas Nusa Cendana
  • Fransiskus Bustan Universitas Nusa Cendana

DOI:

https://doi.org/10.59188/jcs.v3i7.786

Keywords:

Bahasa, Dawan, Masyarakat, Tekstual, Kontekstual

Abstract

Bahasa dan kebudayaan yang hidup dan berkembang dalam suatu masyarakat merupakan dua entitas yang berbeda, namun kedua entitas tersebut dihubungkan menjadi satu kesatuan secara keseluruhan dalam mengungkap pandangan dunia masyarakat. Penelitian ini mengkaji konseptualisasi masyarakat Dawan tentang karakteristik bentuk dan makna cerita rakyat Moa Hitu sebagai cerminan kebudayaan masyarakat Dawan, dengan referensi khusus pada makna tekstual dan kontekstual. Tujuan dari kajian ini adalah untuk memaparkan dan menjelaskan Bentuk dan Makna cerita rakyat Moa Hitu sebagai cerminan kebudayaan masyarakat Dawan. Kerangka teori utama yang memayungi penelitian ini adalah linguistik kultural, salah satu perspektif teoritis baru dalam linguistik kognitif yang mengkaji hubungan bahasa, kebudayaan, dan konseptualisasi. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif- kualitatif Hasil penelitian menunjukkan, makna tekstual cerita rakyat Moa Hitu memuat kisah nasib malang yang menimpa seorang pemuda bernama Natui noe yang berubah wujud menjadi tujuh ruas dan tujuh buku setelah mendapat takaf Uisneno. Ia di ibaratkan sebagai makluk rasksasa yang setara dengan Tuhan yang dapat mengatur kehidupan dibumi. Kekhasan yang mencirikan kekhususan karakteristik bentuk cerita rakyat Moa Hitu sebagai cerminan kebudayaan masyarakat dawan tercermin dari aspek struktur yang menunjukkan adanya pertalian antara bagian pendahuluan, bagian isi, dan bagian penutup. Sesuai konseptualisasi yang terpatri dalam peta kognitif masyarakat Dawan, cerita rakyat Moa Hitu memuat seperangkat makna Tekstual dan makna Kontekstual yang saling terkait dalam satu kesatuan secara keseluruhan.

References

Afrizal. 2014. Metode Penelitian Kualitatif. Sebuah Upaya Mendukung Pemakaian Penelitian Kualitatif dalam Berbagai Disiplin Ilmu. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Alisyahbana. 1972. Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia. Jakarta: Dian Rakyat. Baydak, A., Schariothb, c., Il'yashenko, I. 2015. Interaction of Language and

Culture in the Process of International Education. Rocedia-Social and Behavioral Sciences 215: 14-18.

Bustan, F. 2005. Wacana budaya tudak dalam ritual penti pada kelompok etnik Dawan di Flores Barat: analisis linguistik budaya”. Disertasi. Denpasar: Program Studi Linguistik, Pascasarjana Udayana.

Brata. 2015. Textual And Contextual Meanings In Translation. Udayana University.

Devitt, M. & Hanley, R. (2006). The Blackwell Guide to the Philosophy of

Language. USA: Blackwell Publishing Ltd.

Duranti, A. 1997. Linguistic Anthropology. Cambridge: Cambridge University Press.

Faisal, S. 1990. Penelitian Kualitatif: Dasar-dasar dan Aplikasi. Malang: Yayasan Asih Asah Asuh (YA3).

Feka, A. 2018. Makna Terima Kasih Menurut Kearifan Nek Seon Banit Dalam Tradisi Manusia Dawan Dikampung Manusasi. Unwira Kupang: Fakultas Filsafat.

Gleason. 1961. An Introduction to Descriptive Linguistics. Toronto: Holt, Rinehart and Winston.

Grossberg, L. 1997. Bringing It All Back Home: Essays on Cultural Studies. Duke University Press.

Ibrahim. 2014. Asal mula Danau Kelimutu

Indriawati. R. 2017. Analisis Karakter Tokoh Cerita Rakyat Bawang Merah dan Bawang Putih

Iswanto, 2021. Kajian Linguistik Kebudayaan Dalam Tuturan Ritual Sef Alumama Masyarakat Boti Di Nusa Tenggara Timur (Anthropolinguistic Study of Sèf Alumama Ritual Speech in Boti Community East NusaTenggara). Jurnal TOTOBUANG : Vol.9 : 1, Hlm 1-13

Jayathilaka, A. 2021. Ethnography and Organizational Ethnography: Research Methodology. Open Journal of Business and Management, Vol.9:1. DOI: 10.4236/ojbm.2021.91005

Kovala, Urpo. 2002. Cultural Studies and Cultural Text Analysis. CLCWeb: Comparative Literature and Culture. 4. 10.7771/1481-4374.1169.

Kurniawati, K. Usfinit, M. 2023. Segmental dan Suprasegmental dalam Mitos Gempa Bumi Masyarakat Dawan-Timor (NUSA TENGGARA TIMUR). Journal of Comprehensive Sience : 1557p-ISSN: 2962-4738 e-ISSN: 2962-4584 : 2

Kanzunnudin, M. (2016). Penulisan Cerita Rakyat sebagai Konservasi Budaya Lokal. Budaya Literasi Menuju Generasi Emas Bagi Guru

Pembelajar, December 2016.

Linome, M. 2024. Gewang dalam Kebudayaan Masyarakat Pulau Timor. Kehati : Biodiversity Warriors.

Miles, M.B. dan A.M. Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Tentang MetodeMetode Baru. Jakarta: UI Press.

Mei, A. 2024. Tuhan dalam Budaya Insana - Suku Dawan (TTU-INSANA).

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Murti S & Maryani S.2017. Analisis Nilai Moral Novel Bulan Jingga Dalam Kepala Karya M. Fadjroel Rachman. Jurnal Kajian Bahasa, Sastra dan Pengajaran ( KIBASP). 1(2).50-61.

Nelson, Cary. 1999. The Linguisticality of Cultural Studies. Rhetoric, Close Reading, and Contextualization. At the Intersection. Cultural Studies and Rhetorical Studies. Ed. Thomas Rosteck. New York: The Guilford Press. 211-25.

Nurgiyantoro, Burhan. (2010). Teori pengkajian fiksi. Gajah Mada University Press

Palmer, G. B. 1996. Toward a Theory of Cultural Linguistics. Austin, USA: The University of Texas Press.

Pateda, M. 2011. Lingustik Sebuah Pengantar. Bandung: Angkasa.

Ratna, 2014. Kearifan Lokal dalam Cerita Rakyat Wolio pada Masyarakat Buton (Kajian Sosiokultural). Program Pascasarjana Universitas Halu

Oleo, Kendari.

Saussure, F. de. 1988. Pengantar Linguistik Umum. Yogyakarta: Gadjah Mada University.

Seneviratne, Jayasundara Mudiyanselage Prajna Uddeepthi. 2011. Producing and (Re) producing? An ethnographic narrative of female plantation and apparel workers of Sri Lanka. University of Leicester. Thesis.

Sharifian, F. 2011. Cultural Conseptualisations and Language. Monash University: John Benjamins Publishing Company. ISSN 1879-8047; V.1.

Shavit, S., Barnes, A. 2020. Culture and the Consumer Journey. Journal of Retailing Volume 96, Issue 1, March 2020, Pages 40-54.

Spradley, J. P. 1997. Metode Etnografi. Diterjemahkan oleh M. Z. Elizabeth.

Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Sukidan, S. Y. 2005. Metode Penelitian Kebudayaan. Surabaya: Unesa Unipress

bekerjasama dengan Citra Wacana.

Sutopo, H. B. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS PRESS Saleh, A. R. 2022. Dimensi Keberagamaan dalam Pendidikan. Jurnal Jendela

Pendidikan, 2(04), 580–590.

Wiguna, M. Alimin, A. 2022. Analisis Struktural Pada Cerita Rakyat Pak Aloi Berburu Kijang Sastra Lisan Desa Sungai Bakah Kabupaten Melawi. Jurnal Pendidikan Bahasa,Vol. 11: 2. DOI: 10.31571/bahasa.v11i2.3416

Wulandari I, Muslihah N, Nugroho A. 2022. Pewarisan Nilai Budaya Cerita Rakyat Dayangtorek Pada Generasi Muda Di Kelurahan Kayu Ara Kecamatan Lubuklinggau Barat. YLIP (yayasan Linggau Inda Pena): Vol. 2 No. 1, Page: 50 – 59

Downloads

Published

2024-07-24

How to Cite

Kase, S. S., & Bustan, F. . (2024). Karakteristik Bentuk dan Makna Cerita Rakyat Moa Hitu Sebagai Cerminan Kebudayaan Masyarakat Dawan. Journal of Comprehensive Science (JCS), 3(7), 2250–2261. https://doi.org/10.59188/jcs.v3i7.786