Pengikatan Perjanjian Jual Beli Tanah Yang Sertipikat Tanahnya Sedang Dalam Proses Pemecahan
DOI:
https://doi.org/10.59188/jcs.v3i3.647Keywords:
Perjanjian Pengikatan Jual Beli, Perlindungan Hukum, Calon Pembeli, Calon PenjualAbstract
Dalam melakukan perjanjian jual beli hak atas tanah yang masih dalam proses pemecahan sertifikat, para pihak menggunakan perjanjian pengikatan jual beli atau PPJB sebelum dibuatnya Akta Jual Beli. PPJB ini hadir dalam praktik kenotariatan karena tidak diatur secara detail di Indonesia. Selain itu, penggunaan PPJB dalam praktik jual beli tanah dapat menimbulkan implikasi tersendiri bagi para pihaknya. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui dan menganalisis mengenai perlindungan hukum bagi para pihak dalam perjanjian pengikatan jual beli tanah yang sertipikat tanahnya sedang dalam proses pemecahan sertifikat bagi para pihak. Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) tanah mengandung hak dan kewajiban dari para pihak yang membuatnya, sehingga apabila hal-hal yang telah disepakati dalam akta Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) dilanggar atau tidak dipenuhi oleh para pihak yang membuatnya maka hal tersebut dapat dikatakan telah terjadi wanprestasi. Rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini Bagaimana perlindungan hukum bagi para pihak dalam perjanjian pengikatan jual beli tanah yang sertipikat tanahnya sedang dalam proses pemecahan. Metode penelitian yang digunakan ialah metode dengan jenis penelitian empiris yaitu penelitian yang berfokus pada perilaku masyarakat hukum. Metode pendekatan dilakukan dengan studi dokumentasi dari bahan- bahan literature serta wawancara terhadap informan dan memerlukan data primer sebagai data utama disamping data sekunder dan data tersier. Hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa dengan digunakannya perjanjian pengikatan jual beli terhadap tanah yang masih dalam proses pemecahan sertifikat yakni masih kurangnya perlindungan hukum yang mengatur khusus tentang perlindungan hukum bagi para pihak dalam perjanjian pengikatan jual beli tanah yang sertipikat tanahnya sedang dalam proses pemecahan yang mengakibatkan kurangnya kepastian hukum dan menimbulkan kurangnya perlindungan hukum yang didapat terutama bagi pihak pembeli.Dari hasil studi ini, penulis memberikan saran agar Notaris dalam hal membuat perjanjian pengikatan jual beli harus mampu memformulasikan ke dalam isi Perjanjian Jual Beli mengenai hal-hal yang dapat melindungi pihak-pihak. Ketentuan mengenai PPJB di Indonesia harus dikaji kembali untuk dapat memberikan kepastian hukum bagi para pihak yang bersangkutan.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Putri wiana wulansari
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC-BY-SA). that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.