Anisometropia Pada Dewasa

Authors

  • Nimas Shifa Azzahra Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung
  • Rani Himayani Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung
  • Putu Ristyaning Ayu Sangging Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung

DOI:

https://doi.org/10.59188/jcs.v3i2.609

Keywords:

Anisometropia, Penurunan Visus, Ambliopia

Abstract

Anisometropia merupakan kelainan pada mata ditandai dengan perbedaan sferis yang signifikan sebesar 1.00 D ataupun lebih. Biasanya penderita akan mengalami titik fokus yang tidak tunggal, penglihatan ganda (diplopia), dan aniseikonia berupa adanya perbedaan ukuran dan bentuk bayangan yang nantinya menyebabkan supresi mata dengan kekuatan refraksi lebih besar pada umumnya dan timbul efek ambliopia atau mata malas. Berdasarkan Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB)  2014-2016, sebanyak 85% populasi dengan usia 50 tahun ke atas di Indonesia mengalami gangguan penglihatan. Prevalensi terjadinya Anisometropia dunia mengalami peningkatan yang sistematik mencapai 1% setiap tahunnya.1 Anisometropia  dapat diklasifikasikan berdasarkan etiologi maupun kekuatan refraksinya. Tatalaksana yang dapat dilakukan yaitu terapi oklusi dengan menggunakan patch dan melatih mata yang sakit sampai terapi refraktif seperti terapi pembedahan photorefractive keratectomy (PRK) dan laser in situ keratomileusis (LASIK).

Downloads

Published

2024-02-04

How to Cite

Shifa Azzahra, N., Himayani, R., & Ristyaning Ayu Sangging, P. . (2024). Anisometropia Pada Dewasa. Journal of Comprehensive Science (JCS), 3(2), 255–260. https://doi.org/10.59188/jcs.v3i2.609