Identifikasi Potensi Dan Masalah Sebagai Upaya Pengembangan Desa Berkelanjutan Di Kelurahan Labuang Kabupaten Majene

Abstract

Kelurahan Labuang merupakan salah satu kelurahan yang berada di Kecamatan Banggae Timur dengan luas wilayah mencapai 7.100 km2. Disepanjang daerahnya berada diwilayah pesisir pantai yang membuat kelurahan Labung berpotensi pada sektor pariwisata dan perikanan. Dengan mengidentifikasi potensi serta masalah secara komprehensif, Kelurahan Labuang dapat dikembangkan secara berkelanjutan menjadi desa unggulan dengan memanfaatkan potensi lokal yang dimiliki. Maka dari itu identifikasi mengenai aspek fisik dan lingkungan, demografi dan kependudukan, sosial budaya, serta ekonomi menarik untuk dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode overlay peta dengan menggunakan SIG dan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan studi pustaka. Setelah melakukan analisis, maka diperoleh potensi dan permasalahan yang ada pada Kelurahan Labuang Kecamatan Banggae Timur. Kondisi Fisik dan Lingkungan Kestabilan lereng tergolong tinggi. Kondisi Demografi Penduduk dengan  tingkat kepadatan masyarakat yang setiap tahunnya meningkat,sedangkan ketersediaan lahan terbatas. Mata pencaharian di Kelurahan Labuang lebih didominasi profesi nelayan karena letaknya yang berada di kawasan pesisir.  Sosial Budaya Masyarakat Kelurahan Labuang yang heterogen dengan menjujung tinggi nilai-nilai agama dan budaya yang dianutnya serta mengikuti tradisi suku Mandar dan masih sangat kental. Dari hasil analisis ini, maka dapat disimpulkan bahwa Ketersediaan daya tampung lahan untuk pengembangan  perumahan di Kelurahan Labuang untuk 20 tahun kedepan umumnya masih dapat memadai hanya kebijakan pada rencana pola ruang di RTRW Kabupaten Majene perlu disesuaikan kembali untuk sebaran permukiman baru; Proyeksi dalam kebutuhan sarana dan prasaran dalam kurung waktu 20 tahun kedepan ukup banyak yang harus dibangun; dan Perekonomian di Kelurahan Labuang lebih terdominasi terhadap masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan