Peran Vitamin D Dalam Meningkatkan Respons Imunitas Terhadap Infeksi Sars-Cov-2
DOI:
https://doi.org/10.59188/jcs.v1i3.47Keywords:
SARS-CoV-2, COVID-19, vitamin D, respons imun, sitokinAbstract
Coronavirus disease 2019 (COVID-19) perdana ditemukan di Wuhan, Provinsi Hubei, Cina sebagai gangguan pernapasan akut. Etiologi karena varian baru SARS-CoV (SARS-CoV-2). Infeksi manusia dengan SARS-CoV-2 biasanya dikaitkan dengan penyakit pernapasan ringan hingga berat, bermanifestasi sebagai demam tinggi, peradangan parah, batuk serta disfungsi organ dalam, dan bahkan dapat menyebabkan kematian. Bentuk aktif vitamin D memberikan aktivitas pada respons imun bawaan dan didapat serta stabilitas membran endotel. Vitamin D adalah pengatur utama sistem renin-angiotensin yang digunakan oleh virus ini untuk masuk ke sel penjamu. Vitamin D meningkatkan produksi alami peptida anti mikroba dan mengaktifkan sel pertahanan seperti makrofag untuk mendegradasi SARS-CoV-2. Vitamin D memodulasi berbagai mekanisme sistem imunitas untuk menahan virus yang mencakup meredam masuk dan bereplikasi serta mengurangi konsentrasi sitokin pro-inflamasi dan meningkatkan konsentrasi sitokin anti-inflamasi. Namun literatur belum seluruhnya setuju akan hipotesis ini sehingga perlu dibuktikan dengan uji klinis dan dikaji lebih dalam lagi.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Diah Dwi Utami, Andi Yasmon
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC-BY-SA). that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.