Analisis Kebijakan Perbankan Terhadap Nasabah Terdampak Covid-19 Dan Sektor Internal Pt. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk

Authors

  • Tri Gita Oktafia Institut Keuangan Perbankan Dan Informatika Asia Perbanas
  • Wida Basani Siregar Institut Keuangan Perbankan Dan Informatika Asia Perbanas
  • Evangelista Geovani Institut Keuangan Perbankan Dan Informatika Asia Perbanas

DOI:

https://doi.org/10.59188/jcs.v2i7.422

Keywords:

Dampak Covid-19, Lockdown, PHK massal,Biaya operasional

Abstract

Pandemi Covid-19 yang dimulai pada akhir tahun 2019 telah memberikan dampak besar pada dunia, termasuk Indonesia. Virus ini menyebar dengan cepat, dan pemerintah Indonesia mengambil langkah-langkah seperti lockdown untuk mengendalikan penyebarannya. Banyak perusahaan terpaksa melakukan PHK massal karena kesulitan biaya operasional, yang berdampak pada pendapatan masyarakat dan berkurangnya daya beli. Banyak usaha juga mengalami kesulitan dan harus ditutup. Kebijakan pemerintah untuk sektor perbankan, termasuk Bank BRI, mencakup bekerja dari rumah (WFH), bekerja dari kantor (WFO), lockdown, dan karantina jika terinfeksi Covid-19. Kebijakan ini mengganggu aktivitas perusahaan, kecuali bagi mereka yang tidak terinfeksi. Nasabah kredit khawatir bahwa aset yang mereka jamin kepada Bank BRI akan disita jika mereka tidak dapat melunasi kredit yang macet. Namun, pemerintah memberikan solusi dengan menginstruksikan nasabah yang terdampak Covid-19 untuk melaporkan usaha mereka yang terhenti agar dapat diberikan kelonggaran pembayaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif untuk memahami penanganan Covid-19 dalam sektor internal dan eksternal Bank BRI serta eksplorasi lingkungan perbankan terkait penanganan pandemi. Wawancara dengan informan yang berwenang di Bank BRI Cabang Ruteng Flores dan Cabang Kupang dilakukan sebagai metode pengumpulan data. Pandemi Covid-19 telah menyebabkan penurunan perekonomian Indonesia, termasuk sektor perbankan seperti Bank BRI. Kebijakan pemerintah selama pandemi telah menghambat aktivitas usaha, dan banyak pelaku usaha dengan kredit di bank menghadapi kesulitan dan risiko kehilangan aset jaminan jika tidak dapat melunasi kredit tepat waktu. Bank BRI telah mengimplementasikan kebijakan restrukturisasi, suplesi, dan keringanan pembayaran kredit untuk menghindari pengambilan alih aset dan membantu nasabah kredit menyesuaikan kemampuan pembayaran. Bank BRI juga menerapkan kebijakan work from home dengan sistem kerja bergantian untuk menjaga efektivitas karyawan. Meskipun banyak kekhawatiran dari nasabah terkait kebangkrutan perusahaan, Bank BRI tetap stabil karena simpanan casa tetap terjaga. Bank BRI memiliki sejarah yang panjang dan laba yang terus tumbuh, bahkan di tengah pandemi..

Downloads

Published

2023-07-02

How to Cite

Gita Oktafia, T., Basani Siregar, W. ., & Geovani, E. . (2023). Analisis Kebijakan Perbankan Terhadap Nasabah Terdampak Covid-19 Dan Sektor Internal Pt. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Journal of Comprehensive Science (JCS), 2(7), 1957–1975. https://doi.org/10.59188/jcs.v2i7.422