Hubungan Tingkat Pengetahuan Sanitasi dan Hygiene terhadap Pengambilan Keputusan Pemasangan Eyelash Extension

Authors

  • Anggita Nurul Saphira Pendidikan Tata Rias
  • Elvyra Yulia Pendidikan Tata Rias
  • Neneng Siti Silfi Ambarwati Pendidikan Tata Rias

DOI:

https://doi.org/10.59188/jcs.v2i1.206

Keywords:

Pengetahuan Sanitasi dan Hygiene, Eyelash extension

Abstract

Riasan mata menjadi kunci untuk tampil cantik dengan cepat karena mata menjadi fokus perhatian bagi wanita. Bulu mata yang panjang, tebal dan lentik merupakan kriteria yang dianggap cantik oleh sebagian besar wanita pada saat ini. Penelitian ini bertujuan mencari hubungan antara pengetahuan Sanitasi dan Hygiene terhadap keputusan pemasangan Eyelash Extension di Sarnazbeautylash Jakarta timur. Metode penelitian yang digunakan adalah observasi, dokumentasi dan wawancara. Sampel dari penelitian ini meliputi konsumen dari salon Sarnazbeautylash Jakarta Timur sebanyak 126 dan dipilih menggunakan metode Purposive Sampling. Uji normalitas menyatakan bahwa data dari kedua variabel  berdistribusi normal, Lalu uji yang dilakukan untuk membuktikan hipotesis, yaitu uji korelasi product moment, dimana jika hasil yang diperoleh tersebut menunjukkan thitung lebih besar ttabel artinya dapat dinyatakan bahwa kedua variabel memiliki hubungan, Nilai thitung = 14,886 lebih besar dari ttabel = 1.65723, artinya terdapatnya hubungan positif atau untuk mengetahui pengaruhnya antara pengetahuan Sanitasi dan Hygiene dengan Pengambilan Keputusan Pemasangan Eyelash Extension. Dengan nilai korelasi sebesar 0,801 menunjukan korelasi yang kuat. Jadi Semakin tinggi nilai pengetahuan Sanitasi dan Hygiene yang dimiliki konsumen, maka semakin baik pula pengambilan keputusan menggunakan Eyelash Extension.

Downloads

Published

2023-01-17

How to Cite

Nurul Saphira, A., Yulia, E. ., & Siti Silfi Ambarwati , N. . (2023). Hubungan Tingkat Pengetahuan Sanitasi dan Hygiene terhadap Pengambilan Keputusan Pemasangan Eyelash Extension. Journal of Comprehensive Science (JCS), 2(1), 256–264. https://doi.org/10.59188/jcs.v2i1.206