Penerapan Metode Simulasi Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih Materi Jual Beli Dikelas Ix-F Mts Negeri 2 Demak Tahun Pelajaran 2022/2023

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih materi Jual Beli pada kelas IX-F di MTs Negeri 2 Demak Tahun Pelajaran 2022/2023 melalui metode pembelajaran simulasi.  Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan yang muncul didalam kelas. Metode  simulasi  digunakan dalam rangka meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih materi Jual Beli. Hasil penelitian yang dilakukan bahwa pembelajaran Fiqih melalui penerapan metode simulasi mengalami peningkatan hasil belajar. Peningkatan  tersebut  dapat  dilihat  melalui  siklus  atau  pertemuan  yang  telah dilaksanakan. Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif dan partisipasif yang dilaksanakan dalam dua siklus. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan observasi partisipan dan tes tertulis. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa melalui metode simulasi dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Fiqih siswa. Hal ini didukung dengan data penelitian yang menunjukkan adanya peningkatan prosentase ketuntasan tes tertulis yang dilakukan pada pertemuan kedua di setiap siklusnya. Pada saat pra siklus, ketuntasan siswa hanya 11 siswa atau sekitar (39,29%) dari 28 siswa, setelah dilaksanakan siklus I dengan melalui metode pembelajaran simulasi menjadi 18 siswa yang tuntas dengan prosentase ketuntasan hasil belajar siswa sekitar (64,29%) dengan rata-rata nilai sebesar 73,21. Kemudian pada tindakan siklus II, ketuntasan hasil belajar siswa menjadi 26 siswa atau mencapai sekitar (92,86%) dengan nilai rata-rata sebesar 82,14. Penerapan Metode Pembelajaran Simulasi juga dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas IX-F MTs Negeri 2 Demak Tahun Pelajaran 2022/2023. Aktivitas siswa terdiri dari rasa ingin tahu, kerjasama dan toleransi. Pada siklus I aktivitas belajar siswa memperoleh skor akhir 61,61%, artinya aktivitas belajar siswa berada pada kriteria baik. Pada siklus II skor akhir aktivitas belajar siswa mencapai 83,33% sehingga berada pada kriteria sangat baik.