Strategi Pengembangan Objek Wisata Ketambe Untuk Meningkatkan Kunjungan Wisatawan
DOI:
https://doi.org/10.59188/jcs.v1i5.161Keywords:
Strategi pengembangan, Objek Wisata, WisatawanAbstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Strategi pengembangan objek wisata Ketambe agar dapat meningkatkan angka kunjungan wisatawan. Berdasarakan analisis SWOT yang dilakukan pada objek wisata Ketambe, terdapat strategi SO, WO, ST dan WT yang dapat digunakan oleh pihak Dinas Pariwisata dan Olahraga Kabupaten Aceh Tenggara sebagai jalan atau solusi untuk mempercepat pengembangan objek wisata Ketambe. Selain itu pembangunan dan pengembangan yang dilakukan mengutamakan penggunaan 4 strategi pengembangan, yaitu attraction (daya tarik utama) dalam bentuk sungai, wahana arung jeram dan keberadaan Taman Nasional Gunung Leuser. Lalu amenity (kenyamanan) dalam wujud keberadaan gazebo, musollah dan toilet. Kemudian accessibility tergambar dari penyediaan akses jalan yang nyaman. Terakhir yaitu ancillary (kenyamanan) dengan keberadaan Gedung Tiket yang sekaligus dijadikan sebagai Tourist Information Centre.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Ika Rezeky, Cece Cece
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC-BY-SA). that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.